Sabtu, 18 Februari 2012

Ini Semua Tentang Kamu


Hai langit,

Malam ini aku kembali beranikan diriku untuk menatapmu.

Memperhatikan secara detail pola-pola rasi bintangmu.
Yang mereka ciptakan untuk kami, makhluk Tuhan yang bernafas dibawahmu.
******
            Tiga tahun yang lalu,sejak aku kehilangannya aku tak pernah mau lagi menatapmu.
Bahkan terkesan membencimu.
Karena aku sangat tahu,dia -yang meninggalkanku- amat memujamu,memuja bintang-bintangmu.
Dia hanya berbicara tentang kau dan bintang setiap waktu.

Mengajariku tentang betapa indahnya ciptaan Tuhan yang lain.

Yang tercipta untuk makhluk kesepian sepertiku.

Tetapi sejak ia pergi dari sisiku.

            Aku membencinya dan juga membencimu.
Karena setiap aku menatapmu,aku tahu bahwa dia juga pasti sedang menatapmu.

Karena setiap aku berbicara padamu,aku tahu bahwa dia juga pasti sedang berbicara padamu.

Karena setiap aku memperhatikan bintang-bintangmu,aku tahu bahwa dia juga pasti sedang memperhatikan bintang-bintangmu.

******

            Aku membencinya,karena dia meninggalkanku saat aku membutuhkannya.

Aku membencinya karena dia membiarkanku sendiri saat aku terluka.

Aku membencinya karena aku sadar kami terpisah tetapi tetap dibawah langit yang sama,tanpa pernah bisa aku menyentuhnya.

******

            Tetapi aku berjanji mulai saat ini semuanya tak lagi sama.

Aku berani memandangmu lagi seperti biasa.

Seperti hari-hariku yang sebelumnya.

Aku berani menatap bintang-bintangmu yang sempurna,yang akan melihatku tertawa setiap kali aku menatapnya.

Aku kembali berani berbicara padamu tanpa suara,

Tetapi tak lagi aku mau bercerita atau mengenang tentangnya.

********

            Mulai hari ini dan seterusnya akan berbeda,bahkan mungkin selamanya.

Tetaplah diam dan dengarkan,ini alasanku melakukan semuanya.

Alasanku mengubur segalanya sedalam-dalamnya.

Alasanku memulai sesuatu yang baru seindah-indahnya.

*******

            Aku mengenalnya,

Seseorang yang pernah aku cintai karena dia apa adanya,bukan karena dia sempurna.

Seseorang yang pernah aku puja karena dia berbeda,bukan karena ia sama seperti yang sebelumnya.

Seseorang yang pernah aku miliki karena dia yang selalu ada,bukan yang hanya ada saat aku tertawa.

Seseorang yang pernah aku tulis namanya karena dihidupku hanya ada tentangnya

*****

            Bisakah kau sampaikan kepada Tuhan yang sedang ada disurga?

Bahwa aku berterimakasih kepadaNya atas semua waktu yang ada.

Bahwa aku berterimakasih kepadaNya atas semua cinta yang tercipta.
Bahwa aku berterimakasih kepadaNya atas anugrahNya yang terindah yang pernah aku punya, yaitu DIA.

******

            Aku pernah bernafas,ketika separuh nafas ini dulu miliknya

Aku pernah bernyawa,saat separuh nyawa ini bersamanya

Aku pernah hidup,saat separuh dari cerita hidupku hanya dengan dia.

*******

            Tahukah kau?

Aku tak akan pernah mampu menyebut namanya,

Karena bagiku makhluk sepertinya tak pernah bisa disebutkan dengan nama manusia-manusia yang hina.

Kau boleh mengatakan aku irasional,berlebihan,atau mungkin gila.

Tapi ini nyatanya dan aku hanya menuliskan tentang fakta.

******
            Mungkin kau akan melakukan hal yang sama saat kau memilikinya.

Seandainya ada kata atau puisi yang lebih dari cinta, aku akan menyebutnya, memujanya, bahkan menganggungkannya saat dulu aku memilikinya dan masih bersamanya.


*******

            Tahukah kau?

Aku merasa satu-satunya yang bahagia saat melihatnya tertawa.

Aku merasa satu-satunya yang bernafas didunia saat aku mendengar kata darinya tentang cinta.

            Aku tahu aku mungkin buta.

Karena aku berani mengatakan padamu bahwa dia sempurna.

Dan dia tak pernah butuh sayapnya agar terlihat sempurna.
********

            Dia,Dia,Dia,

Pernahkah ia mengetahui bahwa rasa ini pernah ada untuknya?

Pernahkah ia menyadari bahwa disini pernah ada namanya?

Pernahkah ia melihat bahwa aku pernah disini tulus menyayanginya?

*******


            Aku hanya punya satu alasan mengapa aku mencintainya,yaitu karena aku tak pernah mempunyai alasan untuk membencinya.

*******

            Peduli setan tentang pernah berapa nama yang tertulis dalam hidupnya selain namaku.

Rasa itu dulu tetap utuh miliknya.

Peduli setan tentang berapa wanita yang ada dalam hidupnya.

Rasa itu dulu selalu hanya untuk dia.

******

            Dan sekarang kau mau aku menuliskan tentang apa?

Aku hanya serpihan-serpihan seorang pujangga.
Yang masih muak saat pria lain mengatakan cinta.
Dan lebih suka menyediri, tersenyum untuk melihatnya bahagia.
*******

            Jika kau ingin lebih mengenalnya,

Berbicaralah pada langit yang sama.

Maka kau akan tahu,mulai saat ini dan esok seterusnya.

Bahwa ia dan cintanya lebih dari sempurna.

Hingga tak pernah ada kata,cerita,puisi,prosa,atau sastra yang dapat dengan jelas mengungkapkannya.