Malam ini
aku kembali beranikan diriku untuk menatapmu.
Memperhatikan secara detail
pola-pola rasi bintangmu.
Yang mereka ciptakan untuk
kami, makhluk Tuhan yang bernafas dibawahmu.
******
Tiga tahun yang lalu,sejak aku kehilangannya aku tak pernah mau lagi menatapmu.
Bahkan terkesan membencimu.
Karena aku sangat tahu,dia
-yang meninggalkanku- amat memujamu,memuja bintang-bintangmu.
Dia hanya
berbicara tentang kau dan bintang setiap waktu.
Mengajariku
tentang betapa indahnya ciptaan Tuhan yang lain.
Yang
tercipta untuk makhluk kesepian sepertiku.
Tetapi
sejak ia pergi dari sisiku.
Aku
membencinya dan juga membencimu.
Karena
setiap aku menatapmu,aku tahu bahwa dia juga pasti sedang menatapmu.
Karena
setiap aku berbicara padamu,aku tahu bahwa dia juga pasti sedang berbicara
padamu.
Karena
setiap aku memperhatikan bintang-bintangmu,aku tahu bahwa dia juga pasti sedang
memperhatikan bintang-bintangmu.
******
Aku membencinya,karena dia meninggalkanku saat aku membutuhkannya.
Aku
membencinya karena dia membiarkanku sendiri saat aku terluka.
Aku
membencinya karena aku sadar kami terpisah tetapi tetap dibawah langit yang
sama,tanpa pernah bisa aku menyentuhnya.
******
Tetapi aku berjanji mulai saat ini semuanya tak lagi sama.
Aku
berani memandangmu lagi seperti biasa.
Seperti
hari-hariku yang sebelumnya.
Aku
berani menatap bintang-bintangmu yang sempurna,yang akan melihatku tertawa
setiap kali aku menatapnya.
Aku
kembali berani berbicara padamu tanpa suara,
Tetapi
tak lagi aku mau bercerita atau mengenang tentangnya.
********
Mulai hari ini dan seterusnya akan berbeda,bahkan mungkin selamanya.
Tetaplah
diam dan dengarkan,ini alasanku melakukan semuanya.
Alasanku
mengubur segalanya sedalam-dalamnya.
Alasanku
memulai sesuatu yang baru seindah-indahnya.
*******
Aku mengenalnya,
Seseorang
yang pernah aku cintai karena dia apa adanya,bukan karena dia sempurna.
Seseorang
yang pernah aku puja karena dia berbeda,bukan karena ia sama seperti yang
sebelumnya.
Seseorang
yang pernah aku miliki karena dia yang selalu ada,bukan yang hanya ada saat aku
tertawa.
Seseorang
yang pernah aku tulis namanya karena dihidupku hanya ada tentangnya
*****
Bisakah kau sampaikan kepada Tuhan yang sedang ada disurga?
Bahwa aku
berterimakasih kepadaNya atas semua waktu yang ada.
Bahwa aku berterimakasih
kepadaNya atas semua cinta yang tercipta.
Bahwa aku berterimakasih
kepadaNya atas anugrahNya yang terindah yang pernah aku punya, yaitu DIA.
******
Aku pernah bernafas,ketika separuh nafas ini dulu miliknya
Aku pernah
bernyawa,saat separuh nyawa ini bersamanya
Aku
pernah hidup,saat separuh dari cerita hidupku hanya dengan dia.
*******
Tahukah kau?
Aku tak
akan pernah mampu menyebut namanya,
Karena
bagiku makhluk sepertinya tak pernah bisa disebutkan dengan nama
manusia-manusia yang hina.
Kau boleh
mengatakan aku irasional,berlebihan,atau mungkin gila.
Tapi ini
nyatanya dan aku hanya menuliskan tentang fakta.
******
Mungkin kau akan melakukan hal yang sama saat kau memilikinya.
Seandainya
ada kata atau puisi yang lebih dari cinta, aku akan menyebutnya, memujanya,
bahkan menganggungkannya saat dulu aku memilikinya dan masih bersamanya.
*******
Tahukah kau?
Aku
merasa satu-satunya yang bahagia saat melihatnya tertawa.
Aku
merasa satu-satunya yang bernafas didunia saat aku mendengar kata darinya
tentang cinta.
Aku tahu aku mungkin buta.
Karena
aku berani mengatakan padamu bahwa dia sempurna.
Dan dia tak pernah butuh
sayapnya agar terlihat sempurna.
********
Dia,Dia,Dia,
Pernahkah
ia mengetahui bahwa rasa ini pernah ada untuknya?
Pernahkah
ia menyadari bahwa disini pernah ada namanya?
Pernahkah
ia melihat bahwa aku pernah disini tulus menyayanginya?
*******
Aku hanya punya satu alasan mengapa aku mencintainya,yaitu karena aku tak
pernah mempunyai alasan untuk membencinya.
*******
Peduli setan tentang pernah berapa nama yang tertulis dalam hidupnya selain
namaku.
Rasa itu
dulu tetap utuh miliknya.
Peduli
setan tentang berapa wanita yang ada dalam hidupnya.
Rasa itu
dulu selalu hanya untuk dia.
******
Dan sekarang kau mau aku menuliskan tentang apa?
Aku hanya serpihan-serpihan
seorang pujangga.
Yang masih muak saat pria lain
mengatakan cinta.
Dan lebih suka menyediri,
tersenyum untuk melihatnya bahagia.
*******
Jika kau ingin lebih mengenalnya,
Berbicaralah
pada langit yang sama.
Maka kau
akan tahu,mulai saat ini dan esok seterusnya.
Bahwa ia
dan cintanya lebih dari sempurna.
Hingga
tak pernah ada kata,cerita,puisi,prosa,atau sastra yang dapat dengan jelas
mengungkapkannya.
kunjungan pertama... sekedar saran ya ... artikelnya alahkah baiknya kalo di kasih read more ... biar kelihatan lebih rapi ... have fun with blogging .... :)
kunjungan pertama... sekedar saran ya ... artikelnya alahkah baiknya kalo di kasih read more ... biar kelihatan lebih rapi ... have fun with blogging .... :)
BalasHapusHahaha Thx mas..iya ini masih mau edit-edit ma tata ulang lagi,,,aku gaptek sih masalahnya...hehe thx ya...
BalasHapus