Selasa, 24 Januari 2012

My Little Elf


          Hai Tuhan,
Kau mendengarkanku?
Ya,aku disini Tuhan.
Akulah satu dari milyaran makhluk kecilMu yang Kau ciptakan untuk tetap bernafas.
Tetapi bisakah Kau hentikan nafasku saat ini Tuhan?
Bisakah Kau biarkan aku bertemu denganMu diatas sana?
Bolehkah Tuhan?bolehkah aku meninggalkan tempat ini lebih cepat dari yang tertulis seharusnya?
Bisakah Kau ambil nyawaku secepat yang Kau bisa Tuhan?
Bisakah hal itu terjadi sekarang?
          Jika ya,aku hanya ingin satu hal Tuhan.
Aku ingin Kau biarkan aku pergi dari tempat ini secepatnya.
Aku sudah muak hidup dalam catatan hidup yang tertulis untukku.
Aku sudah lelah dengan semua tangisku yang aku lakukan saat aku bernafas disini sesuai dengan takdirMu.
          Benarkah takdir itu ada Tuhan?jika ya,apa yang akan terjadi padaku selanjutnya?matikah aku nantinya?jika ya kapan?aku harap saat ini Tuhan.
Aku putus asa untuk terus bernafas disini.
Aku putus asa untuk terus hidup tanpanya disampingku.
Tahukah Kau Tuhan dimana dia sekarang?
          Dimana Kau sembunyikan peri kecilku yang hanya satu-satunya?
Jika ya bisa Kau beri tahu aku dimana dia berada?
Aku hanya ingin memeluknya,mengatakan betapa aku sangat merindukannya,mencium keningnya lalu tak akan membiarkannya untuk pergi jauh lagi.
          Tak akan Tuhan,tak akan pernah ku biarkan sedetikpun dia pergi meninggalkanku sekali lagi,tak aku biarkan dia pergi dariku sedikitpun.
          Karena apa?karena aku membutuhkannya Tuhan,aku tak pernah bisa bernafas tanpanya,aku tak pernah bisa hidup tanpanya.
          Lebih dari berbulan-bulan yang lalu saat terakhir kali aku melihatnya,saat aku bertemu dengannya,saat aku menangis untuk memohon maaf darinya,agar dia tak pernah tinggalkanku sendiri.
          Tetapi aku bisa apa?aku telah menyakitinya Tuhan,aku telah membuatnya terluka,aku tak pernah bisa membuatnya bahagia,padahal hanya dia yang aku punya,hanya dia yang selalu ada,tapi apa jadinya?aku tak pernah menyadarinya jika ternyata aku membutuhkannya,aku tak pernah menyadarinya jika ternyata aku tak pernah bisa hidup tanpanya,aku tak pernah menyangka jika aku akan menjadi gila saat dia tak ada.

          Aku lebih bodoh dari yang ku kira,
Dan hari ini aku hanya bisa duduk menunggunya ada.
Meski aku sadar mungkin aku tak lagi bertemu dengannya.
Meski aku tahu aku tak lagi akan bisa duduk disampingnya,memeluknya dan mengatakan betapa aku menyayanginya.
Tuhan,
          Bisakah aku memintamu untuk meletakanku di surgamu,
Agar aku bisa melihatnya setiap hari dari atas sana.
Agar aku tetap bisa mendengar semua gelak tawanya
Agar aku tetap bisa tersenyum menatapnya.
Jika ia memang tak bisa kumiliki lagi seutuhnya
          Biarkan aku hanya bisa menatapnya tanpa pernah ia bisa menatapku
Biarkan aku hanya bisa mendengarnya tanpa pernah ia bisa mendengarku
Biarkan aku hanya bisa tersenyum melihatnya tanpa pernah ia tersenyum melihatku.
Aku lelah dan aku rapuh.
          Dan aku hanya bisa tersenyum ketika aku melihat senyumnya.
Aku hanya bisa tertawa saat melihat tawanya.
Dan aku hanya bisa bahagia saat melihatnya bahagia.



Last Love


How could I called you my Last Love?
if you still never realize that I'm standing here just for you.
          How could I said that you're my Last Love ?
if you still never realize that these missing pieces just for you.
          How could I'm sure that you're my Last Love ?
that you are still thinking about her at night in everyday morning.
          How could I believe that you're my LastLove ?
if you never understand how deep this feeling for you?
          Should I call you my LastLove ?
if you never know how I'm hurting 'cause you.
          Should I know that you're my Last Love?
if I'm not sure that you'll love me with all of your heart.
what now?
I don’t know,
I just let it flow,
I just follow like what God wrote down for me.
I just listen what God wishpered to me.
          But please listen to me.
I love you, more than everything ever I have.
More than everything ever I know.
          I wish that someday you know it, eventhough I realize that I couldn’t touch you anymore.
          I'm a dreamer,but so what?
I don’t care with what people think about me.
I don’t care about it.
I just learn how to tell the truth.
I just learn how to accept all of this.
          But now I'm tired
I'm quit Honey,
I'm stop.
          This pain is more than enough for me.
I don’t wanna let my tears falling down for you.
I'll open new things without you.
I'll spread my wings to fly away and forget all about you.
'cause this is my life and I don’t wanna it stuck on you.

Hai Dear..

          Hai Dear.
Apa kabarmu disana?baik-baik sajakah?
Aku yakin kau pasti baik-baik saja disana Dear,aku yakin kau akan selalu tersenyum meski tanpa pernah ada namaku lagi disana
          Dear,bisakah kau mendengarku?
aku ingin membagi cerita ini denganmu,
hanya denganmu Dear,karena aku tak bisa berbagi dengan siapapun lagi disini.
Dan aku lelah menyimpan semua sakit ini hanya untukku sendiri.
          Hari ini melakukan dosa yang seharusnya tak ku lakukan dengannya Dear,dosa terindah yang seharusnya hanya kubagi denganmu.Karena hanya kau yang selalu kupercaya bahwa kau lah cinta terakhirku.
          Aku menyayanginya Dear,hampir sama seperti saat aku menyayangimu.Karena aku tak pernah mungkin mencintai dua pria yang berbeda dengan cara yang sama.
Tetapi aku terluka karenanya Dear,dia menyakitiku,dan ini lebih dari sakit.
          Entah sebodoh apa aku sebenarnya,aku terluka,sama seperti saat kau meninggalkanku dulu.Tetapi aku tetap berdiri disampingnya saat dia rapuh,aku tetap berusaha ada untuknya saat dia terjatuh,dan saat dia kembali bangkit untuk terbang,aku kembali disini sendiri hanya menatapnya.
Dia menyebut nama lain yang membuatku selalu terluka dan aku hanya bisa menelan ludah.
          Dia menyembunyikan cintanya yang lain,cinta yang tak hanya untukku,aku mengetahui hal itu dan aku hanya bisa berpura-pura tersenyum menatapnya.
Aku terluka Dear,aku lelah,tetapi entah kenapa aku tak pernah punya alasan untuk tak ada saat aku melihatnya terluka.
Dear,
Aku salah kan dear?aku bodoh kan dear?
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkUu7wjgj-LtQZ6AhfXTGjHSvxXPBsixWe2sQ2e0yzP_iC22Rh-pwe-hvO2kvNTdpCq7nQGTXIP8O9LIw18CzfbuUPVa6ogRzq1VHuq62jmFqtqM4GgsIrTpTd_3W8Z12KZgmDorlnfEGY/s640/angels-falling-broken-feathers.jpg
          Aku lelah menangis untuknya,aku lelah menangis untuk ketiadaanmu disini,aku lelah harus menyimpan semuanya sendiri,aku lelah harus melakukan semuanya sendiri.
          Hari ini aku hanya bisa diam Dear,diam menangis tanpa air mata.Belajar percaya bahwa diatas sana ada Tuhan,meskipun separuh hatiku meragukannya.
Tahukah kau Dear,berapa lama sudah aku menyimpan semuanya sendiri?cukup lama dear,sejak kau pergi dari sini,dan sejak aku bertemu dengannya.
Aku tetap menyayangimu dear,tulus.
Aku mencintaimu,tulus.
Tetapi sejak kau pergi,aku menemukannya.
Dan tulusku berganti padanya,
          Aku memberikan semua yang aku punya untuknya,aku lakukan apapun untuknya,sama saat aku mencintaimu.
Tetapi sekarang aku hanya bisa diam,belajar bangkit menyembuhkan luka ini sendirian.
Aku lelah Dear,aku lelah,
          Tak ada lagi yang berdiri disini,berdiri disampingku,belajar memahamiku,belajar menerimaku,belajar untuk membagi segalanya denganku,belajar menyayangiku.
Aku lebih banyak memilih untuk diam sekarang, menatap segalanya yang ada sebelum akhirnya aku kehilangannya lagi.
          Aku lebih suka untuk diam Dear,mendengarkan semua kata-kata yang bisa aku dengarkan agar aku tetap bisa bernafas untuk melihatmu lagi.
Tetap berusaha bernafas,agar aku bisa melihatnya bahagia terlebih dahulu agar aku dapat ikut merasakan bahagia meski aku tahu disatu sisi aku terluka.
          Tetap bernafas untuk melihat dan menyadari akhirnya tak pernah ada lagi yang tersisa untuk aku punya.
Bisakah waktu ku ulang?
Lalu aku akan memilih untuk tak pernah bertemu dengannya.
Dengan orang yang membuatku terluka dan satu sisi bahagia.
Dengan orang telah membuatku bangkit perlahan dan membuatku terjatuh lebih keras.
Dengan orang yang membuatku terbang tinggi lalu membiarkanku terhempas kesakitan.
Dengan orang yang meneriakan sejuta kata cintanya untukku lalu menghapusnya tanpa pernah sadar aku juga tulus menyayanginya.
Dengan orang yang tak pernah membiarkanku pergi untuk melupakannya tetapi membuatku tertawa dalam tangisku.
          dan hari ini aku memilih untuk diam,diam dan menuliskan ribuan kata bangsat dalam hatiku sendiri.
Belajar membencinya,melupakannya,meninggalkannya,lalu membiarkan aku terluka lagi.
          Dear,
          Bisakah kau disini sejenak,mengajariku tentang bagaimana cara untuk berdiri tanpamu,lalu melupakannya sama seperti tanpamu dulu.
Karena aku lelah dear,lebih dari lelah.
Aku lelah dengan semua omong kosongnya,aku lelah mendengar kata yang bukan nyatanya.
Hari ini aku terdiam Dear,menatapnya lalu diam.
Setelah semua hal yang aku lakukannya dengannya aku hanya diam,menatapnya dan mengatakan aku mencintainya,tanpa perlu menunggu jawaban darinya.
Aku menjauh,lalu pergi.Memilih untuk sendiri dan tak bersamanya lagi.






Rabu, 18 Januari 2012

Inget aku siapa?



          Inget  aku  siapa? Tiga tahun udah lewat. Tapi kamu tetep inget aku dan aku salut sama kamu.
Inget kamu siapa?tiga tahun udah lewat.Tapi aku udah lupa kamu siapa dan aku benci sama aku sendiri.
          Inget apa yang udah kita jalanin bertahun-tahun?aku lupa.Aku gakbisa inget,aku belajar inget gakbisa inget,aku berusaha inget,gakbisa inget.Aku inget-inget tetep gakbisa inget
          Inget apa yang udah kita jalanin bertahun-tahun?kamu inget.Selalu inget dan bilang ke aku kalo kamu inget.Aku berusaha Tanya kekamu apa yang kamu inget.Tapi kamu gak bilang-bilang apa yang kamu inget.
          Inget gak kesalahan kita dulu apa kok kita sampai kepisah?aku inget,itu dulu salahku.
          Inget gak kesalahan kita dulu apa kok kita sampai kepisah?kamu inget itu dulu katamu salahmu.
Bisa gak kita ulang yang dulu?aku bilang gak bisa,karena aku takut bikin salah yang sama
Bisa gak kita ulang yang dulu?kamu bilang gak bisa,karena sekarang aku sama kamu beda.
          Kita ketemu gak sengaja?aku bilang iya.
Kita ketemu gak sengaja?kamu bilang juga iya
Aku mau pergi dari tempat kita yang sama.
          Kamu mau pergi juga dari tempat kita yang sama
Aku diem.
Kamu lebih diem.
Aku mikir ulang.
Kamu mikir ulang
          Aku gak jadi pergi dari tempat ku berdiri.karena aku sayang temen-temenku.dan ini takdirku.
          Kamu gak jadi pergi dari tempatmu berdiri.karena kamu sayang temen-temenmu dan ini takdirmu.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmPndhP49Ut8rSdZ6hr8yDi9xi20Niml_1eSi5FIgCFm2JrUv2KMIXx3Ql2sNU7edMm7yNmzI-0pIMHv5wF64wHhhYRQohu0ohumlwqdE46vqKnZOyFpPo8jwtsuDCEvqAwYfa-5-xM4If/s400/two-people.jpg
Aku ketawa.
Kamu ikut ketawa.
Kita jadinya sama-sama.
Tapi gak bisa kayak dulu, karena semua udah beda.
          Aku berusaha ngehindar dari kamu dengan ikutin kegiatan yang gak kamu suka.
kamu berusaha ngehindar dari aku dengan ikutin kegiatan yang gak aku suka.
tapi ternyata kita jadinya sama-sama lagi.
aku bingung
kamu bingung
aku garuk-garuk kepala
kamu garuk-garuk kepala.
aku diem
kamu diem
aku ketawa
kamu ketawa
aku bilang tiru-tiru aja
kamu bilang aku yang tiru-tiru aja.
aku pergi
kamu pergi
waktu aku noleh
kamu ikut noleh
aku malu pura-pura gak tau
kamu juga malu pura-pura gak tau.
aku pergi gak nyapa
kamu pergi lewat aja
          Tapi hari ini kamu gak ada
Aku cari'in kamu kemana-mana
Aku jelaratan keliling-keliling sekitarnya
Tetep aja gak liat kamu ada
          Kamu bilang aku hari ini gak ada
kamu cari'in aku kemana-kemana
kamu jelaratan keliling-keliling sekitarnya
tetep aja gak liat aku ada
ternyata kamu ada
ternyata aku ada
Udah belajar jauh tapi tetep aja gakbisa.
          Tapi lama-lama pasti bisa
karena ternyata aku sama kamu emang beda
dan aku gak mau ulang salah yang sama.


I Love You


Hai Dear,
Hari ini aku kembali bertemu denganmu seperti biasa.
Kita berbicara,tertawa dan tersenyum bersama.
Tetapi ada yang menggangguku Dear.
Tatapan matamu,
Kau menatap mataku seperti biasa saat itu,saat kau mengucapkan bahwa kau mencintaiku.
Kau seringkali melakukan itu untukku.
          Tetapi entah mengapa aku merasa lain saat ini,saat kau mulai menatap mataku,dan aku tahu ada sesuatu yang berbeda darimu.
Tatapan matamu sayu dan lelah,
          Entah apa yang mengganggumu hari itu,kau menatapku dengan banyak arti,mengisyaratkan bahwa kau lelah,tetapi lelah untuk apa?
Aku mengatakan padamu bahwa aku juga mencintaimu,lalu aku menciummu.
          Hari ini aku bertemu denganmu lagi dear,
Aku mencoba menatapmu,berharap tatapan matamu yang lelah menghilang dari mata indahmu.
Tetapi yang kulihat adalah tatapan yang sama dengan yang kemarin,tatapanmu semakin lelah,entah karena apa,kau tak pernah sedikit pun mengatakannya padaku.
          Terkadang aku melihatmu sedang terdiam sejenak menatap kosong lurus kearah depan matamu,dan semakin aku memperhatikanmu,semakin jelas tatapan matamu itu.
Kau mengajakku tertawa bersama seperti biasa saat itu,dan semakin kau tertawa,semakin aku menyadari bahwa kau lelah dear,aku tahu kau lelah,tapi entah karena apa.
          Kau tersenyum padaku dan mengucapkan berulang kali kata bahwa kau mencintaiku tetapi dari tatapanmu aku tahu kau lelah.
Hari berikutnya aku mencoba untuk mencarimu,kau tak ada di tempat biasa kau berada Dear,tetapi akhirnya aku menemukanmu.
          Aku ingin berlari lalu memelukmu dari belakang untuk mengejutkanmu.Tetapi saat itu aku melihatmu sedang terduduk sendiri di tempatmu,menatap kosong kearah lurus didepanmu sama persis seperti waktu itu.Kau diam sekian lamanya dan aku hanya bisa memeperhatikanmu dari kejauhan.Kau terus duduk terdiam di tempat itu,kemudian kau merapatkan lututmu dalam dekapanmu,dan kau mulai menangis.
          Aku hanya diam di tempatku,tidak berusaha berlari kearahmu untuk memelukmu.Karena aku tahu,saat aku melakukan itu untukmu,kau pasti akan segera menghapus air matamu,lalu tersenyum padaku,mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja dan aku tak perlu mengkhawatirkanmu.
          Aku terus memperhatikanmu dari kejauhan Dear,kau terus menangis tanpa suara di tempat itu,membiarkan satu persatu air matamu terjatuh tanpa kau usap setetespun,aku diam dan ikut menangis untukmu,aku tahu kau kesakitan disana,karena aku juga merasakannya,tetapi aku bisa apa?aku hanya bisa menangis dari tempatku berdiri,lalu memutuskan beranjak pergi dari tempatku karena aku terlalu pengecut untuk mengetahui apa yang menyakitimu.
          Malam ini aku terdiam saat berbaring disampingmu Dear,matamu terpejam cukup lama.Sedangkan aku terus terjaga.Aku memeperhatikan setiap gerak nafasmu,aku memperhatikan setiap helai rambutmu,dan memperhatikan wajahmu,termasuk matamu.Berharap mata itu telah terbuka dan tatapan lelah itu menghilang.
          Aku menggenggam tanganmu,dan menyadari sesuatu yang berbeda disana.Banyak sekali sayatan Dear,kau menyayat tanganmu sendiri kah Dear?aku hampir menangis malam itu melihatmu,lalu semakin merasa bersalah saat aku tahu bahwa kau menulis namaku disana dengan sayatan lukamu.Aku terdiam,hanya mampu menatapmu yang tertidur dengan tangisan.
          Aku beranjak pergi dari tempat tidur itu,perhatianku teralihkan oleh kertas putih lusuh dengan bercak noda coklat kemerahan diatasnya.
          Aku membacanya lamat-lamat,dan semakin teriris saat kau menulis namaku disana dengan darahmu dan darah itu mulai mengering,kau menuliskan bahwa kau mencintaiku,dan menyayangiku lebih dari apapun yang membuatku semakin bersalah.
          Sudahkah kau tahu Dear?sudahkah kau menyadari bahwa aku telah menghianatimu?sudahkah kau menyadari bahwa selama ini ada nama lain yang tertulis selain namamu?sudakah kau tahu bahwa cintaku ini tak lagi sepnuhnya milikmu?jika ya berapa lama Dear?berapa lama kau sembunyikan hal ini dariku?berapa lama kau berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja?berapa lama kau harus tersakiti olehku?berapa lama kau lakukan ini untukku Dear?
          Aku menatapmu Dear,dan secara tiba-tiba kau terbangun.Aku tahu kau terkejut saat aku memegang kertas itu di tanganku,tetapi kau hanya bangkit untuk duduk menatapku,lalu tersenyum.Aku diam menatapmu kalut.Cukup lama kita hanya terdiam,lalu kau tertunduk menatap lantai-lantai kamar,memanggil nama ku,dan hanya mengatakan bahwa kau mencintaiku,lalu kembali menatapku sambil tersenyum.Aku diam,aku ingin menangis memelukmu,mengatakn bahwa aku bersalah telah melakukan ini kepadamu.Entah setan apa yang aku dengarkan bisikannya malam itu.Aku hanya diam menatapmu sambil tersenyum lalu mengatakan bahwa aku juga mencintaimu,tanpa pernah berkata maaf atau apapun untukmu.
          Tuhan,mengapa kau mengirimkan malaikat kecil ini dalam hidupku?mengapa tak kau biarkan saja dia mengisi kehidupan orang-orang yang lebih baik dariku?atau kenapa tak kau biarkan dia tetap menjadi malaikatmu secara utuh disurga sana?mengapa aku Tuhan?aku tak ingin melukainya,dan aku tak ingin dia pergi untuk meninggalkanku,hanya dia yang aku punya,hanya dia yang selalu ada,hanya dia yang bisa menjadi separuh nyawaku,aku seharusnya menjaganya,menjadikannya yang terindah,tetapi apa nyatanya?bisikan setanmu lebih kuat berhembus dikepalaku,membuatku harus membagi cinta untuknya dengan yang lain.Dan saat ini egoku lebih besar dari logikaku.Aku hanya ingin dia milikku utuh,dan aku tak ingin dia pergi meninggalkanku meskipun mungkin saat ini dia tahu bahwa aku telah membagi hatiku untuk yang lainnya.
          Kau bangkit dari tempat dudukmu,lalu memelukku.Aku hanya bisa terdiam,mencium keningmu lalu membelai rambutmu.Kau diam menatapku,dan semakin aku menatap matamu Dear,aku semakin merasa bersalah,karena aku tahu kau lebih dari lelah,kau sakit,dan aku yang menyakitimu.
          Aku akhirnya semakin kalut Dear,saat aku menemukanmu dalam kondisi pucat pasi dan hanya bersandar pada tembok.Kau menatap langit-langit dengan tatapan yang semakin lelah.Aku menghampirimu,dan menggenggam tanganmu,berusaha menanyakan apakah kau baik-baik saja,dan kau hanya mengangguk sambil tersenyum.Aku memperhatikan lenganmu,dan aku menyadari ada satu sayatan lagi yang tergores disana.Aku diam menatapmu,dan kau berpaling menghindari tatapanku.Akhirnya aku mulai menangis dear,aku menangis dihadapanmu,memelukmu dan mengatakan maaf padamu.Tetapi kau hanya diam,tak mengatakan apapun saat itu.Aku mendekapmu semakin erat saat aku mengucapkan maaf dan berungkali mengatakan bahwa aku menyayangimu tulus,tetapi bukan hanya namamu yang tertulis disitu.
          Kau diam Dear,kau bahkan tak membalas pelukanku.Aku melepaskan dekapanku,lalu berusaha kembali menatapmu,berharap akhirnya kau mau memaafkanku.Tetapi kau hanya diam,tak berkata apapun,tak tersenyum,hanya menatap mataku dengan sayu.Kau terlihat semakin lelah,dalam tatapan itu dan wajah pucat pasimu.Sedetik kemudian kau tersenyum,mengecup pipiku lalu berbisik bahwa kau juga menyayangiku tulus,lebih dari apapun sampai kapanpun.Aku merasa lega saat itu,tetapi tiba-tiba kau berdiri beranjak meninggalkanku,dan menjauh.Aku mengikutimu,tetapi kau tak memperdulikanku,kau memutuskan untuk berbaring di kamarmu,dan aku memilih untuk duduk menemanimu.Sesaat kemudian aku baru tersadar,bahwa kau sedang tidak baik-baik saja Dear,darah segar menetes dari hidungmu,dan kau membiarkan hal itu,kau terbatuk sesaat dan ada darah di ujung bibirmu.Aku mencoba membersihkan cairan merah itu dari wajahmu,tetapi kau hanya diam,tatapanmu semakin sayu menatap langit-langit itu kosong,tanpa memperdulikanku yang mulai kebingungan dengan apa yang terjadi saat ini.Lalu kau menggenggam tanganku,menghentikan kegiatan yang sedang aku lakukan saat ini.Kau masih diam Dear,hanya mengisyaratkanku untuk ikut berbaring di sampingmu.Dan aku menurutinya saat itu,aku berbaring disampingmu sesuai keinginanmu,sambil terus menatapmu berharap kau menjelaskan semuanya saat ini,saat kau bersamaku.Tetapi kau malah memilih untuk diam,menatap langit-langit tanpa berkata apapun untukku.Aku kembali mengambil tissue dari tanganku,membersihkan cairan merah yang terus menetes dari hidungmu.Kau kembali menghentikan apa yang ku lakukan untukmu lalu kau berkata pelan."Percuma" ,hanya itu yang kau katakan.Kau menatapku sesaat lalu tersenyum,kau kembali sibuk menatap langit-langit dalam diam,sambil terus menggenggam tanganku.Lagi-lagi kau mengatakan bahwa kau mencintaiku tulus,sesakit apapun itu untukmu kau tetap ada disini untukku karena kau tulus melakukannya untukku.
          Kau lalu kembali terdiam Dear,dan aku hanya bisa menelan ludah sembari menatap langit-langit saat kau berkata tentang hal itu.Aku ingin menangis,tetapi aku tak ingin membuatmu memaksakan diri untuk membuatku tersenyum saat kondisimu seperti ini.Jadi aku memilih diam,membiarkan hatiku menjerit sendiri,menjerit tentang betapa bodohnya aku menyia-nyiakan mu,menjerit tentang betapa bodohnya aku melukai mu,betapa jahatnya aku yang telah menghianatimu.
          Aku tersentak saat kau menggenggam tanganku lebih erat,kau menoleh kepadaku,bibirmu tersenyum,tetapi kau meneteskan airmata untukku disaat yang bersamaan,kau mencium tanganku,dan berkata bahwa aku yang terakhir untukmu sampai kapanpun.
          Aku merinding,tanpa sadar aku juga menangis.Kau mengusap air mataku,lalu mencium keningku.Mengatakan bahwa kau benar-benar tulus memaafkanku,dan aku yang terbaik dihidupmu,tak apa aku menyakitimu,karena kau sadar itu salahmu tak pernah bisa bahagiakanmu.Tiba-tiba nafasmu melemah,dan matamu yang lelah tertutup perlahan,senyummu sedikit memudar.Sedetik kemudian aku menyadari,bahwa kau tak lagi bernafas.Sesuatu atau seseorang mengambil mu dari sisiku.Aku menjerit,menangis,berteriak memanggil namamu.Berharap kau akan kembali tersenyum padaku,mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja.Tetapi kau tidak mengatakan apapun       Dear,kau hanya diam,wajahmu tetap pucat dan nafas mu terhenti.Aku tersadar yang aku lakukan percuma lalu aku memelukmu,mencium keningmu tulus,dan mengatakan bahwa kau juga yang terakhir untukku.Meskipun aku tahu,kau terlambat untuk mendengarkan hal itu.